Sabtu, 13 Oktober 2012

Yaa Husein


Seorang muslim yang mengimani Alloh azza wa jalla tentu sangat ingin diakui sebagai hamba Alloh yang diridhoi-Nya.  Mereka berusaha mendekatkan diri kepada Alloh dengan ketaatan kepadanya, berdoa, beribadah, berkurban dan berbagai jenis ibadah yang lain.  Disaat mereka menyeru, memohon dan mengharap, mereka menyeru Alloh dan mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Nya.  Senantiasa mereka menyeru... Yaa Allooh... Yaa Rohmaan.. Yaa Rohiim... Yaa Lathiif  dan berbagai seruan dengan menyebut nama atau sifat Alloh azza wa jalla.

Akan tetapi ketika kita perhatikan agama yang satu ini (Syiah Rofidhah) yang mengaku-aku sebagai bagian dari Islam.  Mereka kalau menyeru Yaa Huseiin.... Yaa al-Husein  apalagi di hari Asyuro mereka menyeru dengan seruan ini seraya memukul-mukul badannya dengan tangan atau benda tajam lain hingga berdarah-berdarah.

Yang bikin bingung.....
Mengapa mereka menyeru Yaa Husein..... tidak menyeru Yaa Allooh...?

Apakah menurut keyakinan mereka Al-Husein -semoga Alloh meridainya- lebih mendengar daripada Alloh???
Ataukah mereka berkeyakinan kalau Al-Husein -radhiyallohu 'anhu- lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka  daripada Allooh????

Bingung too...!???

Kamis, 18 Agustus 2011

Abu Bakr Ash-Shiddiq idola Imam Ali

Abu Bakr adalah nama kunyah (panggilan), nama asli beliau adalah Abdulloh bin Utsman

Orang Arab tahu mana nama, mana kunyah ataupun laqab.
Imam Ali asli orang Arab,, pasti beliau tahu itu.

Tidak ada orang memberi nama anaknya dengan nama kunyah atau laqab.

Tapi tahukah kawan????  Ternyata Imam Ali adalah orang Bani Hasyim pertama yang memberi nama anaknya dengan nama ABU BAKR.

Kalau bukan karena mengidolakan Abu Bakr, kecil kemungkinan.

Bagaimana bisa Imam Ali mngidolakan Abu Bakr, tapi orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya (syiahnya) malah menghadiahkan satu doa khusus yang berisi laknat terhadap idola imamnya sendiri... Yaitu doa SHONAMAY QURAISY (Dua berhala Quraisy)

Bingung to..???

Minggu, 23 Januari 2011

Imam Besar tidak pernah jadi Imam Kecil,, mengapa??

Mengapa Ali bin Abi Thalib -semoga Alloh meridhainya- tidak pernah jadi imam shalat semasa Nabi sakit hingga wafatnya? Jika memang beliau menjadi imam setelah Nabi, mengapa Nabi tidak pernah menunjuknya menjadi imam pengganti?
Bukankah menjadi imam dalam masalah yang lebih kecil (imam shalat), menjadi tanda akan imam besar???

Bingung lagi??

Selasa, 04 Januari 2011

Syiah Imamiyyah mengucilkan Imam al-Hasan.

Kebingungan keduapuluh lima...
Kita ketahui Imam al-Hasan -semoga Alloh meridhainya- adalah putra Imam Ali, ibu beliau adalah Fathimah az-Zahra -semoga Alloh meridhai mereka-.  Imam al-Hasan juga termasuk Ahlul Kisa sebagaimana pemahaman Syiah Imamiyyah, beliau juga termasuk Imam yang ma'shum.  Keadaannya sama seperti keadaan saudaranya (al-Husain yang lebih muda satu tahun -semoga Alloh meridhainya-).

Tetapi mengapa, imamah terputus dari keturunan al-Hasan???
Akan tetapi keturunan al-Husain yang melanjutkan keimamahan???
Padahal kedua orangtuanya sama, keduanya adalah sayyid (pemimpin pemuda ahlul jannah), bahkan al-Hasan lebih utama, karena dilahirkan lebih dahulu dari al-Husain.

Mengapa???

Bingung...???

Lihat juga ini

Senin, 03 Januari 2011

Imam al-Hasan yang ma'shum membantu orang kafir???

Kebingungan keduapuluh empat...
Syiah Imamiyyah meyakini Muawiyah -semoga Alloh meridhainya- telah kafir.
Kemudian kita tahu bahwa al-Hasan (Imam Ma'shum kedua setelah Imam Ali) menyerahkan kekuasaannya kepada Muawiyah, hal ini tentu saja menyelisihi kema'shuman beliau.
Jadi, Imam al-Hasan tidak ma'shum atau Muawiyah seorang muslim yag diridhoi oleh Imam al-Hasan???

Bingung ????
SYI'AH MEMBINGUNGKAN | Mau Jadi Syi'ah Bingung dulu..., Udah Jadi Syi'ah Malah Tambah Bingung | website : www.syi'ahbingung.blogspot.com |