Jumat, 31 Desember 2010

Menyekutukan Alloh dalam nama mereka.

Kebingungan keduapuluh...
Penghambaan hanyalah ditujukan kepada Alloh ta'ala semata, sebagaimana firman Alloh dalam surat Az-Zumar ayat 66:
"Karena itu, maka hendaklah Alloh saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur."
Akan tetapi banyak sekali orang Syiah Imamiyyah yang menghambakan namanya untuk selain Alloh, bukan hanya orang awamnya, ulamanya juga sama.
Diantaranya nama: Abdul Husain, Abdu Ali, Abduz Zahra, Abdul Imam, Abdun Nabi dan lain sebagainya.
Dan kita tidak menemukan Imam-Imam mereka yang dua belas memberi nama anak-anaknya dengan nama demikian.
Apakah tepat kalau diselewengkan maknanya menjadi pembantu???
Bagaimana bisa menjadi pembantu orang yang telah wafat dan telah dikuburkan???  Apakah mereka menyiapkan makan minum bagi orang yang telah dikubur???

Jelas ini menyelisihi tauhid ubudiyyah yang sangat besar dosanya...!!!

Tapi Ulama mereka ada yang bernama Abdul Husain Musawi, pengarang buku yang menghujat Abu Hurairah -semoga Alloh meridhai Abu Hurairah-

Bingung dull...???

Ghadir Khum???

Kebingungan kesembilan belas...
Kisah Ghadir Khum memang terjadi, yang intinya adalah mengingatkan kepada ummat ini agar mencintai Ali bin Abi Thalib dan melindunginya.
Akan tetapi Syiah Imamiyyah memahaminya dengan pemahaman yang jauh berbeda, mereka menyatakan bahwa kisah Ghadir Khum adalah washiyat Nabi kepada ribuan shahabatnya (yang bersama beliau pulang dari haji wada' kemudian berhenti di daerah yang namanya Ghadir Khum) untuk menjadikan Ali bin Abi Thalib sebagai wali/imam pengganti setelah Rasululloh wafat.

Ada kejanggalan, apabila memang terjadi sebagaimana pemahaman Syiah Imamiyyah, mengapa Ali bin Abi Thalib tidak menuntut kepada Abu Bakr?  Begitu juga ribuan orang yang menghadiri Ghadir Khum tidak ada yang marah atau mengingatkan kepada Abu Bakr.
Bahkan sebagian shahabat yang tidak dikafirkan Syiah Imamiyyah juga tidak menuntut, seperti Ammar bin Yaasir atau al-Miqdaad bin 'Amr atau Salman al-Faarisi -semoga Alloh meridhai mereka-

Apakah karena mereka takut kepada Abu Bakr??? padahal Abu bakr berasal dari Bani Taim, kabilah yang lemah dan sedikit jumlahnya.
Ataukah karena memang kejadian Ghadir Khum tidak sebagaimana yang dipahami Syiah Imamiyyah???
Bukankah Imam Ali bin Abi Thalib orang yang kuat, pemberani, berasal dari Bani Hasyim, kabilah yang terhormat lagi kuat????
Lihat foto ghadir khum di sini
Bingung bosss???

Subhaanallooh !!! Ulama Syiah Imamiyyah kok biasa meniru Fir'aun???

Kebingungan kedelapan belas...
Kalau kita ditanya pak guru, "Anak-anak, pakaian warna apa yang biasa dipakai ulama Syiah Imamiyyah Iraniyyah?"
Niscaya kita menjawab secara aklamasi, "warna hitaaam.. pak guruuu!!!"
Iya kan? warna hitam adalah warna identik pakaian, jubah dan udeng alias ikat kepala yang besar orang-orang Syiah Imamiyyah, bahkan ulamanya juga sangat suka memakainya.
Apalagi ketika perayaan Asyura tanggal 10 Muharram, lebih banyak lagi yang berpakaian hitam.
Siapakah yang menganjurkannya???
Apakah Ahlul Bayt yang mencontohkannya???
Ataukah imam mereka yang mewajibkannya???
Atau siapa???
Kalau inyong kasih tahu satu hadits dari imam mereka, sampeyan jangan kaget plus gumun atau bingung ya...!!?

Abu Ja'far Muhammad bin Bawaih al-Qummi menukil dalam kitab Man Laa Yahdhuuruhu al-Faqiih: halaman 51, bahwa Amirul Mu'minin (Imam Ali bin Abi Thalib -semoga Alloh meridhainya-) berkata, sebagaimana yang diketahui oleh para shahabatnya:
Laa talbasuu sawaadan, fainnahu libaasu Fir'auna.
"Janganlah kalian berpakaian hitam, maka sesungguhnya itu adalah pakaian Fir'aun"!!!

Haaa..h..!!! Masa...???
Apakah ulama Syiah Imamiyyah ga baca hadits ini???
Ataukah mereka mengikuti selain Imam mereka????
Apakah mereka meninggalkan ajaran Ahlul Bayt Nabi???
Kok jadi bingung gini yaaa...!!!

Bingung lagi kaan???

Yang mau download silsilah keturunan Ahlul Bayt dan Shahabah


Di sini akan sampeyan temukan beberapa nama keturunan Ahlul Bayt yang akan membuka wawasan. Kalau dilihat dibagian bawahnya (footnote) rujukan dari kitab-kitab Syiah sendiri.
Silahkan download di sini.

Imam Ali dan Imam al-Husain melarang perayaan Asyura!!!

Kebingungan ketujuh belas...
Sudah bukan rahasia lagi, pengikut Syiah Imamiyyah merayakan Asyura (terbunuhnya Imam al-Husain asy-Syahiid) pada tanggal 10 Muharram setiap tahunnya.
Diantara bentuk perayaan itu adalah dengan menyakiti badan, dengan benda tajam, atau dengan memukul pipi, memukul dada dan ada juga yang dengan berjalan diatas bara.
Yang bikin gumun bin heran, ternyata Imam Ali dan Imam al-Husain (yang dirayakan kesyahidannya) melarang hal itu. Masa... ??? Ga percaya...???
Kita lihat dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali berkata:
"Barangsiapa memukulkan tangannya ke pahanya ketika tertimpa musibah, maka sungguh terhapus amalnya"
Dalam kitab Muntahal Amaal berbahasa Persia yang diterjemahkan ke Bahasa Arab, al-Husain berkata kepada saudarinya, Zainab di Karbala:
"Wahai saudariku, bersumpahlah atas nama Alloh hendaknya engkau jaga sumpah ini, jika aku terbunuh, maka janganlah engkau merobek kerah bajumu, jangan mencakar wajahmu dengan kuku, janganlah engkau  menyeru kebinasaan dan kehancura atas syahidnya diriku."

Tapi syiah hari ini...???
Bahkan di Indonesia sudah mulai melanggar larangan Imam mereka yang lebih utama untuk diikuti... dengan memukul-mukul dada... sambil membaca syair-syair tentang al-Husain asy-Syahiid!!!

Ajaran siapa yang mereka ikuti??? Apakah mereka mengikuti ajaran Ahlul Bayt???
Bingung inyong, priben kiye laah...!!!

Banyak perawi hadits mereka bernama Umar??? Yang bener aja!!

Kebingungan keenambelas...
Pengikut Syiah Imamiyyah sangat anti memberi nama anaknya dengan nama para shahabat Nabi, terutama dua khalifah terdahulu (Abu Bakr dan Umar).  Karena Syiah Imamiyyah meyakini mereka telah kafir, murtad, dzhalim dan lainnya.
Akan tetapi...sedulur kabeh... ternyata nama-nama perawi mereka di kitab paling shahih menurut mereka yaitu kitab Al-Kaafi karya al-Kulaini banyak yang bernama Umar atau bin Umar.  Bukankah perawi hadits adalah orang yang terpercaya lagi shalih menurut ulama haditsnya???
Kita lihat pada juz pertama dalam kitab al-Kaafi terdapat nama-nama perawi hadits dari Rasululloh -shollallohu 'alaihi wa aalihi wasallam- juga yang meriwayatkan dari Ahlul Bayt, diantara nama-nama tersebut adalah:
Mufadh-dhal bin Umar, Ahmad bin Umar al-Halabiy, Umar bin Abaan, Umar bin Udzainah, Umar bin Abdil Aziiz, Ibrahim bin Umar, Umar bin Handzholah, Musa bin Umar, al-Abbas bin Umar

Seluruhnya bernama Umar atau nama ayahnya adalah Umar.
Bagaimana ini...??? Bingung ???

Syiah Imamiyyah memiliki kitab suci lain...!!

Kitab AL-Kafi karya Al-Kulaini

Kebingungan kelimabelas...
Al-Kulaini menyebutkan dalam Al-Kaafi hadits dari Abi Abdillah Ja'far ash-Shaadiq (Imam keenam), bahwa beliau berkata: "Sesungguhnya kami memiliki mush-haf Fathimah" kemudian beliau melanjutkan, "Mush-haf yang setara dengan tiga kali mush-haf kalian ini, demi Alloh tidak ada satu hurufpun yang ada dari mush-haf kalian itu (ada dalam mush-haf Fathimah)"
Apakah Rasululloh -shallallohu 'alaihi wa aalihi wa sallam- mengetahui keberadaan mush-haf Fathimah?
Kok cuma Ahlul Bayt aja yang tahu ya???
Kalau begitu risalah Nabi belum sempurna??? Padahal Alloh berfirman dalam surat al-Maaidah ayat 3 tentang kesempurnaan agama islam ini.

Bingung lagi... ???

Siapa yang batal keimamahannya???

Kebingungan keempat belas...
Semua tahu kalau Imam al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib mengundurkan diri dari kekhalifahan dan menyerahkannya kepada Mu'awiyyah bin Abi Sufyan padahal beliau memiliki kekuatan yang besar.

Apakah Imam al-Hasan salah, karena menyerahkan kekhalifahan kepada Mu'awiyyah bin Abi Sufyan (yang dikafirkan oleh syiah imamiyyah, dikatakan dzhalim, fasiq dll) padahal saat itu beliau memiliki kekuatan untuk memerangi Muawiyyah???

Jika perbuatan Imam al-Hasan salah tentu hal itu membatalkan keimamahannya, kema'shumannya, juga membatalkan keimamahan Imam Ali bin Abi Thalib karena memberikan washiyat kepada imam yang tidak ma'shum.  Sekaligus membatalkan keimamahan imam keturunan Ali bin Abi Thalib karena mereka mendapat washiyat dari imam yang tidak ma'shum (Ali bin Abi Thalib).

Lantas... siapa imam yang benar keimamahannya???

Bingung kaan???

Para Imam Syiah mati bunuh diri???

Kebingungan ketigabelas...
Dalam kitab al-Kaafi karya al-Kulaini (kitab yang paling utama dan shahih bagi syiah imamiyyah, sebagaimana kedudukan shahih Bukhari bagi ahlis sunnah), disebutkan sifat para imam mereka:
"Bahwa para imam mengetahui kapan mereka akan mati, dan bahwa mereka tidaklah mati kecuali dengan kehendak pilihan mereka sendiri." (Ushulul Kaafi: juz 1 halaman 258)
al-Kulaini juga menyebutkan:
"Mengetahui apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi, tidak ada yag tersamar bagi imam sesuatupun" (Ushulul Kaafi: juz 1 halaman 260)
Kemudian dalam kitab rujukan utama yang lain, Biharul Anwar karya al-Majlisi menyebutkan hadits:
"Tidak ada seorang imam-pun kecuali mati dibunuh atau diracun." (Bihaarul Anwar: juz 43 halaman 364)

Jika para imam mengetahui perkara ghaib ("tidak tersamar bagi imam sesuatupun")niscaya mereka tahu ketika disuguhkan makanan dan minuman beracun, kalau mereka mengetahuinya dan tetap memakan atau meminum makanan dan minuman beracun tersebut, tentu saja itu adalah tindakan bunuh diri yang diharamkan syariat. Dan Nabi -shallallohu alaihi wa aalihi wasallama- menyatakan bahwa orang yang mati bunuh diri tempatnya di neraka.

Imam kok mati bunuh diri???
Imam ma'shum kok jadi ahli neraka???
Imam ma'shum (yang terjaga dari dosa, salah dan lupa) kok berbuat dosa besar???

Bingung too..??

Kamis, 30 Desember 2010

Mereka saling menyambung kekerabatan, Syiah memutusnya..! Tega beneer...!!!

Kebingungan keduabelas...
Kita semua tahu, bahwa para shahabat Nabi saling menyambung kekerabatan dengan Ahlul Bayt Nabi, Nabi pun menyambungnya.  Dengan saling berbesan, menikahi dan menikahkan.
Nabi menikahi putri Abu Bakr, 'Aisyah.
Nabi menikahi putri Umar bin al-Khatthab, Hafshah
Nabi menikahkan kedua putri beliau (Ruqayyah dan Ummu Kulstuum) dengan Utsman bin Affan
Langkah beliau pun diikuti menantunya, Ali bin Abi Thalib menikahkan putrinya dengan Umar bin al-Khatthab.
Putra Utsman bin Affan menikah dengan cucu Ja'far bin Abi Thalib: Abaan bin Utsman menikah dengan Ummu Kultsuum putri Abdillah bin Ja'far bin Abi Thalib

Kemudian paling tidak ada tiga cucu Utsman bin Affan menikah dengan cucu Ali bin Abi Thalib, yaitu:
1. Marwan bin Abaan bin Utsman bin Affan menikah dengan Ummul Qaasim putri al-Hasan bin al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2. Zaid bin 'Amru bin Utsman menikah dengan Sukainah putri al-Husain bin Ali bin Abi Thalib.
3. Abdulloh bin 'Amru bin Utsman bin Affan menikah dengan Fathimah (ash-Shughra) putri al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
Cukuplah perbesanan para khalifah sebagai bukti bahwa mereka saling mencintai.  Shahabat yang lain juga saling menjalin perbesanan dengan ahlul bayt Nabi.

Sebagaimana kita, mereka juga memilihkan pasangan hidup, suami atau istri bagi putra-putrinya dengan orang yang mereka percayai dan yakini keshalihannya.  Tidaklah mungkin kita menyerahkan putra-putri kita ke tangan musuh-musuh kita atau orang yang kafir, dzalim.  Tentu kita kan dituduh sebagai orang tua yang kejam dan dzalim jika melakukannya.

Tapi mengapa Syiah Imamiyyah menuduh bahwa para shahabat Nabi bermusuhan dengan Ahlul Bayt??
Menuduh Shahabat Nabi telah murtad???

Siapa yag lebih memahami para shahabat Nabi??? Ahlul Bayt (yang menikahkan putrinya dengan shahabat Nabi) ataukah Syiah Imamiyyah???

Semakin ragu saja saya dengan Syiah Imamiyyah!!
Ahlul Bayt menyambung kekerabatan dengan perbesanan, Syiah Imamiyyah memutuskan kekerabatan itu dengan tuduhan permusuhan dan kekafiran.... bingung aku...??? sampeyan bingung juga????

Imam Ali seorang yang lemah dan penakut? Ga.. mungkin deh!!

Kebingungan kesebelas...
Syiah Imamiyyah meyakini bahwa Fathimah az-Zahra -semoga Alloh meridhainya- telah dihinakan pada masa Abu Bakr ash-Shiddiq -semoga Alloh meridhainya- hingga patah tulang rusuk beliau, dan hendak dibakar rumahnya, bahkan hingga janin yang sedang dikandungnya gugur, mereka menyebutkan bahwa janin itu bernama Muhsin.
Pertanyaannya:
Kemana Imam Ali bin Abi Thalib? kok diam saja? tidak menuntut haknya? tidak melindungi istri dan putranya? tidak melindungi putri Rasululloh yang telah menjadi amanah baginya.!
Apakah Imam Ali bin Abi Thalib takut??
Apakah beliau lemah??
Apakah beliau seorang pengecut???
Tidak... demi Alloh tidak... !!!
Beliau kan yang mampu menjebol dan mengangkat pintu gerbang Khaibar sendirian.
Kalau begitu gimana nih ceritanya...???
Ceritanya bohong atau Imam Ali seorang pengecut, penakut dan lemah...???
Jadi bingung... ??????????
Kemudian ada pertanyaan lagi:
Janin belum lahir kok udah diberi nama ya???  Janin ga jadi lahir kok diberi nama ya??? Aneh ga siih???
Makin bingung dengan Syiah nih...

Lho.. kok??? Imam Ali menolak ketetapan dari Alloh ta'ala???

Kebingungan kesepuluh...
Menurut Syiah Imamiyyah, Imamah (penunjukan Imam) adalah dari sisi Alloh ta'ala sebagaimana pernah saya baca dalam kitab rujukan mereka menyatakan: "al-Imaamatu manshibun Ilahiyyun"  Imamah adalah ketetapan dari sisi Alloh.
Akan tetapi dalam kitab rujukan mereka yang lain, yang merupakan kitab rujukan yang diakui oleh mereka yaitu kitab Nahjul Balaghah, menyebutkan bahwa Imam Ali menolak imamah, piye too???
Imam Ali berkata ketika akan diangkat menjadi khalifah/imam: "Da'uuniy wal tamisuu ghairiy" (Tinggalkan aku, dan carilah selainku)
Padahal kan udah ditunjuk, kok ga mau ya???
Padahal udah ketetapan Ilahiy, kok nolak ya???
Kok malah menyetujui kekhalifahan Abu Bakr, Umar, Utsman -semoga Alloh meridhai mereka semua- ya???
Menolak perintah Alloh ta'ala, tetapi malah menyetujui dan membantu kekufuran, kedzaliman, kefasikan???
Kayaknya ga mungkin deh Imam Ali seperti itu, tapi di kitab rujukan mereka ada... bingung lagi.. bingung lagi dah...  ?????

Imam Ali al-Murtadha tidak sayang anak? Masa sih???

Kebingungan kesembilan...
Setelah Fathimah az-Zahra wafat -semoga Alloh meridhainya-, Imam Ali bin Abi Thalib menikah lagi dengan sejumlah muslimah serta melahirkan putra-putri yang menjadi buah hati, belahan jiwa, penerus generasi. Diantaranya adalah:
1. Ummul Banin bintu Hizam bin Daarim, melahirkan: Abbas, Abdulloh, Ja'far, Utsman.
2. Laila bintu Mas'ud ad-Darimiyyah, melahirkan: Ubaidillah dan Abu Bakr.
3. Asma bintu 'Umais, melahirkan: Yahya, Muhammad al-Ashghar, 'Aun.
4. Ummu Habib bintu Rabi'ah, melahirkan: Ruqayyah, Umar.
5. Ummu Mas'ud bintu 'Aurah bin Mas'ud ats-Tsaqafi, melahirkan: Ummul Hasan dan Ramlah al-Kubro

Coba kamu perhatikan, diantara nama putra-putri Imam Ali bin Abi Thalib ada nama khalifah pendahulu, yang diklaim oleh Syiah Imamiyyah sebagai musuh utama Imam Ali bin Abi Thalib, kafir, murtad,dzalim, fasiq dan sebagainya. Ada nama Utsman bin Ali bin Abi Thalib, Abu Bakr bin Ali bin Abi Thalib, dan Umar bin Ali bin Abi Thalib.
Apakah ada seorang ayah yang ridha anaknya bernama seperti musuh bebuyutannya?
Adakah seorang ayah ridha memberi nama anaknya dengan nama orang kafir?
Adakah seorang ayah ridha memberi nama buah hati belahan jiwanya yang paling dicintainya dengan nama Fir'aun atau Setan atau Iblis misalnya???
Tentu seorang ayah akan memberi nama anaknya dengan nama orang yang diidolakannya, dihormatinya, dan diharapkan akan menjadi teladan bagi anaknya kelak.
Tahukah kamu, kalau Imam Ali bin Abi Thalib adalah orang pertama dari Bani Hasyim yang memberi nama putranya dengan nama Abu Bakr, Umar dan Utsman??

Begitu juga dengan keturunan Imam Ali bin Abi Thalib, al-Hasan dan al-Husain juga memberi nama putra mereka dengan nama shahabat Nabi, diataranya:
Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib memberi nama putra beliau dengan nama: Abu Bakr, Abdurrahman, Thalhah dan Ubaidillah
Kemudian Musa al-Kadzim putra Imam Ja'far ash-Shadiq memberi nama putrinya dengan nama Aisyah.
Putra Ali bin Abi ada dua yang bernama Umar: Pertama Umar al-Akbar terbunuh bersama saudaranya, al-Husain di Thuf (karbala).  Kedua Umar al-Ashghar yang wafat pada umur 35 tahun.
Diantara Ahlul Bayt yang memberi nama anaknya dengan nama Abu Bakr adalah:
1. Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2. Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
3. Ali Zainal Abidin putra Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
4. Musa al-Kadzhim putra Ja'far ash-Shaadiq
5. Al-Husain bin Zaid bin Ali
6. Ishaq bin al-Hasan bin Ali bin al-Hasan
7. Al-Hasan bin Ali bin al-Hasan bin al-Husain bin al-Hasan
Dan selain mereka banyak lagi.

Dan diantara Ahlul Bayt yang memberi nama putrinya dengan nama Aisyah adalah:
1. Musa al-Kadzhim bin Ja'far ash-Shaadiq
2. Ali al-Hadi

Kalau begini, apakah mungkin ada permusuhan yang terjadi atara Ahlul Bayt dengan para shahabat Nabi??
Apakah mungkin Imam Ali bin Abi Thalib membenci Abu Bakr, Umar, Utsman???
Apakah mungkin Imam Ali bin Abi Thalib mengkafirkan Abu Bakr, Umar, Utsman???
Kalau benar, kok nama anaknya....??? Nama cucu-cucunya ....????  Bingung kan????

Imam Ali bin Abi Thalib kok membantu kedzaliman? Na'udzubillah!

Kebingungan kedelapan...
Syiah Imamiyyah meyakini bahwa Abu Bakr dan Umar bin al-Khatthab telah kafir, dzalim, fasiq dan berbagai keburukan lainnya karena merampas kekhalifahan dari Imam Ali bin Abi Thalib.  Akan tetapi Imam Ali bin Abi Thalib (yang diklaim sebagai imam pertama syiah imamiyyah) berbaiat kepada keduanya, mengakui kekhalifahan keduanya, tidak memberontak kepada keduanya, taat kepada keduanya.
Kalau begitu, imam Ali bin Abi Thalib membantu mereka berdua dalam kedzaliman?? membantu mereka berdua dalam kekufuran?? membantu mereka berdua dalam kefasikan?? Padahal Imam Ali ma'shum (terjaga dari dosa, salah dan lupa).
Ataukah memang kedua khalifah terdahulu adalah orang yang benar, mu'min, shalih, amanah, sehingga Imam Ali bin Abi Thalib mengakui kekhalifahannya, berbaiat kepada keduanya, membantu keduanya???
Bahkan ketika Khalifah Umar bin al-Khatthab safar ke Syam untuk menerima penyerahan kunci Baitul Maqdis, beliau menunjuk Imam Ali bin Abi Thalib sebagai wakil di Madinah, menggantikan sementara posisi amirul mu'minin selama beberapa bulan.  Mengapa Imam Ali bin Abi Thalib mau mewakili posisi orang yang dikafirkan Syiah Imamiyyah??? Berarti semakin jelas bantuan Imam Ali bin Abi Thalib kepada orang yang dikafirkan Syiah Imamiyyah!!!
Imam pertama dan utama berbuat seperti itu, bingung deh... bingung...
Ataukah karena kedua khalifah tersebut benar?? karena dibenarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib kan???
Kalau begitu sebaiknya Syiah Imamiyyah (yang mengklaim pengikut ahlul bayt) ikut Imam Ali bin Abi Thalib aja, mengakui kekhalifahan mereka berdua... mau??? bingung ya..???

Menantu Imam Ali bin Abi Thalib dikafirkan?

Kebingungan ketujuh...
Syiah imamiyyah meyakini bahwa Imam Ali adalah orang yang ma'shum (terjaga dari dosa, salah dan lupa -sebagaimana anggapan mereka-) sebagaimana imam-imam mereka yang lain.
Mereka juga meyakini bahwa Umar bin al-Khatthab telah murtad, kafir, dzhalim dan seluruh celaan tertuju padanya.
Akan tetapi Imam Ali bin Abi Thalib telah menikahkan puteri hasil pernikahannya dengan Fathimah az-Zahra yaitu Ummu Kultsuum (saudari kandung al-Hasan dan al-Husain) dengan Umar bin al-Khatthab.
Seorang ayah yang baik (apalagi ma'shum) tentunya akan memilihkan jodoh yang terbaik untuk putrinya, seorang ayah yang baik tentu akan menyerahkan putrinya kepada orang yang shalih.
Karena putrinya adalah kehormatannya, tentu hanya akan diserahkan kepada orang yang terhormat dimatanya.
Seorang ayah yang baik (apalagi ma'shum) tentu akan mempertahankan mati-matian kehormatannya, apalagi kehormatan putrinya.
Tentu kita tidak menghendaki putri kita diperistri Fir'aun, atau diperistri syaithan yang jelas-jelas kafir.  Walaupun dipaksa, tentu kita akan mengorbankan nyawa kita untuk mempertahankan kehormatan putri kita sendiri.
Kalau begitu jadi bingung dengan orang syiah (yang katanya cinta ahlul bayt, pengikut ahlul bayt) mengapa mereka mencela, mengkafirkan menantu Imam pertama mereka sendiri??
Mengapa mereka mencela dan mengkafirkan orang yang dipercaya untuk menjaga kehormatan Imamnya????
Mengapa mereka mencela dan mengkafirkan menantu pilihan imamnya sendiri????
Mengapa ?? Mengapa ?? Mengapa ???  Bingung lagi... bingung lagi...

Adakah imam kedua belas?

Mereka menggambarkan kedua belas imam seperti ini.

Kebingungan keenam...
Agama Syiah Imamiyyah meyakini ada 12 imam ma'shum.
Disamping itu juga mereka meyakini bahwa imam kedua belas mereka (Muhammad bin Hasan Al-Mahdi) masih bersembunyi di sirdaab (semacam gua) di Samura, Iraq pada tahun 260 Hijriyah. Awalnya mereka meyakini "ghaibah sughra",akan keluar setelah 70 tahun.  akan tetapi setelah 70 tahun imam mereka tidak juga keluar, maka mereka pun meyakini "ghaibah kubra", akan keluar di akhir zaman.  Sampai sekarang orang-orang syiah masih selalu menunggu, maka imam mereka yang keduabelas inipun ditambahi gelarnya menjadi "Al-Mahdi al-Muntadzhar", imam Mahdi yang ditunggu.

Dari jenis makhluk apakah al-Mahdi (versi Syiah) ini? sudah lebih dari 1200 tahun bersembunyi???
Berapakah umurnya???
Ada yang masih bingung??? Apa sampeyan tambah bingung wirr???

Mengapa hanya dari keturunan al-Husain saja?

Kebingungan kelima...
Syiah imamiyyah meyakini 12 imam ma'shum keturunan Ali bin Abi Thalib, mereka adalah para imam ma'shum yang terjaga dari dosa (kecil maupun besar), salah, lupa karena mereka adalah rujukan agama syiah.
Mereka adalah:
Imam pertama: Ali bin Abi Thalib
Imam kedua: Al-Hasan putra Ali bin Abi Thalib
Imam ketiga: Al-Husain putra Ali bin Abi Thalib
Imam keempat: Ali putra Al-Husain putra Ali bin Abi Thalib
Imam kelima: Muhammad putra Ali putra Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
Imam keenam: Ja'far putra Muhammad putra Ali putra Al-Husain
Imam ketujuh: Musa putra Ja'far putra Muhammad putra Ali putra Al-Husain
Imam kedelapan: Ali putra Musa putra ja'far putra Muhammad putra Ali putra Al-Husain
Imam kesembilan: Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al-Husain
Imam kesepuluh: Ali bin Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al-Husain
Imam kesebelas: Hasan putra Ali bin Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al-Husain
Imam keduabelas: Muhammad bin Hasan bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al-Husain

Kalau diperhatikan, seluruh imam dari cucu Ali bin Abi Thalib diambil dari keturunan Al-Husain semua.  Kok tidak ada keturunan Al-Hasan yang jadi imam ya? Padahal al-Hasan juga punya tiga putra yaitu: Abu Bakr, Umar dan al-Hasan
Apakah karena istri Al-Husain adalah putri dari raja Persia (Anusyarwan)??
Apakah karena Al-Hasan memutuskan menyerahkan kekuasaan kepada Mu'awiyyah bin Abi Suyfan??? Hingga terkenal tahun terjadinya peristiwa itu menjadi "Aamul Jama'ah" (Tahun Persatuan)
Bukankah Al-Hasan lebih mulia dan senior dari Al-Husain???

Bingung lagi niih...!!!

Rabu, 29 Desember 2010

Mencela dan mengkafirkan ibunda sendiri?

Kebingungan keempat...
Alloh ta'ala berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 6: "Dan Nabi itu lebih berhak untuk dicintai kaum mu'minin daripada diri mereka sendiri, sedangkan istri-istri beliau adalah ibunda mereka (kaum mu'minin)."
Pada ayat ini dengan jelas Alloh menegaskan bahwa istri nabi adalah ibunda kita semua (kaum mu'minin), juga orang syiah (jika mereka mengaku beriman)).
Akan tetapi orang-orang syiah biasa mencela, melaknat, mengkafirkan serta menyatakan bahwa ibunda kita berada di neraka jahannam.
Siapakah yang rela dan dengan bangga mencela ibunda sendiri?Siapakah yang rela ibundanya dituduh berzina??
Apakah Nabi shallallohu 'alaihi wa aalihi wasallama rela istri yang paling beliau cintai dituduh sebagai ibu dari segala keburukan???
Apakah kaum mu'minin rela ibundanya dihina habis-habisan????
Siapakah yang yang tega mengkafirkan ibunda sendiri?????
Ibunda yang telah Alloh nyatakan dengan tegas, bahwa beliau adalah ibunda kita, bukan pengakuan sepihak dari ibunda kita, tapi Alloh ta'ala yag langsung menyatakannya!!!

Bukankah pembunuh Umar bin al-Khattab adalah seorang Majusi?

Makam Abu Lu'luah Al-Majusi dibangun megah

Kebingunganku yang ketiga...
Umar bin al-Khattab dibunuh oleh Abu Lu'luah al-Majusi al-Farisi budak milik al-Mughirah dengan enam luka tusukan, kemudian Abu Lu'luah bunuh diri setelah menusuk beberapa orang yang sedang shalat shubuh bersama Umar bin al-Khattab.
Bahkan ketika Umar mengetahui lukanya sulit disembuhkan beliau berkata: "Segala puji bagi Alloh, yang telah menjadikan pembunuhku orang yang belum pernah sujud kepada Alloh walaupun sekali"

Tapi mengapa orang-orang syiah menjadikan kuburan Abu Lu'luah tempat ziarah yang dinyatakan terkabul doa orang yang berdoa di sana?
Mereka berdoa di samping makam Abu Lu'luah

Mengapa orang-orang syiah memberi gelar kepada orang yang mati bunuh diri plus mati dalam kekafiran (beragama Majusi "penyembah api") "BABA SYUJA'UD DIIN" (Bapak Pahlawan Agama)??
Mengapa orang-orang syaih berdoa agar kelak dikumpulkan dengan Abu Lu'luah yang sudah pasti kafir (kekal di neraka)???

Bingung... aku..!!!

Mengapa mereka mencela orang yang paling berjasa kepadanya?


Kebingunganku yang kedua..
Bukankah Irak (termasuk Iran-Persia) diislamkan oleh Abu Bakr dan disempurnakan oleh Umar bin al-Khatthab?
Dimana Abu Bakr di tahun kedua kekhalifahannya menunjuk Khalid bin al-Waliid sebagai pemimpin pasukan untuk menaklukan Irak (Persia dan sekitarnya) serta membebaskan rakyatnya dari cengkeraman agama Majusi menuju kemuliaan Islam, kemudian usaha beliau dilanjutkan oleh khalifah penerusnya, Umar bin al-Khattab hingga mampu menaklukan serta mengislamkan Irak (kerajaan Persia) seluruhnya.
Bukankah mereka berdua yang menjadi perantara keislaman penduduk Irak (Iran termasuk di dalamnya)?
Bukankah nikmat Islam adalah nikmat terbesar?
Tapi mengapa mereka begitu getol mencela bahkan mengkafirkannya bahkan memiliki doa khusus dalam rangka melaknat beliau berdua (Doa Shanamay Quraisy / Doa dua berhala Quraisy)?
Bingung..bingung ku memikirnya...????

Selasa, 28 Desember 2010

Bismillah kumulai ngeblog

Hari ini aku mulai menuangkan kebingunganku tentang madzhab (katanya) syiah.  Agama or madzhab siih???
SYI'AH MEMBINGUNGKAN | Mau Jadi Syi'ah Bingung dulu..., Udah Jadi Syi'ah Malah Tambah Bingung | website : www.syi'ahbingung.blogspot.com |