Minggu, 23 Januari 2011

Imam Besar tidak pernah jadi Imam Kecil,, mengapa??

Mengapa Ali bin Abi Thalib -semoga Alloh meridhainya- tidak pernah jadi imam shalat semasa Nabi sakit hingga wafatnya? Jika memang beliau menjadi imam setelah Nabi, mengapa Nabi tidak pernah menunjuknya menjadi imam pengganti?
Bukankah menjadi imam dalam masalah yang lebih kecil (imam shalat), menjadi tanda akan imam besar???

Bingung lagi??

Selasa, 04 Januari 2011

Syiah Imamiyyah mengucilkan Imam al-Hasan.

Kebingungan keduapuluh lima...
Kita ketahui Imam al-Hasan -semoga Alloh meridhainya- adalah putra Imam Ali, ibu beliau adalah Fathimah az-Zahra -semoga Alloh meridhai mereka-.  Imam al-Hasan juga termasuk Ahlul Kisa sebagaimana pemahaman Syiah Imamiyyah, beliau juga termasuk Imam yang ma'shum.  Keadaannya sama seperti keadaan saudaranya (al-Husain yang lebih muda satu tahun -semoga Alloh meridhainya-).

Tetapi mengapa, imamah terputus dari keturunan al-Hasan???
Akan tetapi keturunan al-Husain yang melanjutkan keimamahan???
Padahal kedua orangtuanya sama, keduanya adalah sayyid (pemimpin pemuda ahlul jannah), bahkan al-Hasan lebih utama, karena dilahirkan lebih dahulu dari al-Husain.

Mengapa???

Bingung...???

Lihat juga ini

Senin, 03 Januari 2011

Imam al-Hasan yang ma'shum membantu orang kafir???

Kebingungan keduapuluh empat...
Syiah Imamiyyah meyakini Muawiyah -semoga Alloh meridhainya- telah kafir.
Kemudian kita tahu bahwa al-Hasan (Imam Ma'shum kedua setelah Imam Ali) menyerahkan kekuasaannya kepada Muawiyah, hal ini tentu saja menyelisihi kema'shuman beliau.
Jadi, Imam al-Hasan tidak ma'shum atau Muawiyah seorang muslim yag diridhoi oleh Imam al-Hasan???

Bingung ????

Minggu, 02 Januari 2011

Alloh Ta'ala Menolong dan Merahmati Pemimpin Kafir???

Kebingungan keduapuluh tiga...
Syiah Imamiyyah meyakini Khulafaur Rasyidiin adalah orang-orang kafir, dzalim fasiq (selain Ali bin Abi Thalib).
Akan tetapi mengapa Alloh ta'ala membela, membantu, menolong serta merahmati kepemimpinan mereka?  Sehingga mereka mampu (dengan pertolongan Alloh) memperluas wilayah negeri Islam, Islam memiliki wibawa dan kemuliaan, disegani orang-orang disekitarnya.  Hingga belum pernah terjadi masa keemasan sebagaimana masa mereka.
Apakah ini sesuai dengan sunnatulloh dengan terhinakannya orang-orang kafir dan munafik?

Sebaliknya, kita lihat pada masa Imam-imam ma'shum (sebagaimana keyakinan Syiah Imamiyyah), ummat terpecah belah dan saling bunuh satu sama lain, hingga musuh-musuh Islam berkeinginan untuk menguasai Islam dan muslimin, rahmat apa yang diperoleh oleh para imam ma'shum???

Kok...???
Bingung??? ya???

Syiah Imamiyyah menuduh Imam Ali mengkhianati ummat???

Kebingungan keduapuluh dua...
Ketika Imam Ali menjadi khalifah, mengapa beliau tidak menyelisihi para khulafaur rasyidin sebelum beliau??
Beliau tidak mengingkari salah satu dari mereka.  Bahkan beliau menyatakan dengan tegas diatas mimbar Kufah,: "Orang terbaik dari ummat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakr dan Umar."
Beliau tidak mengeluarkan untuk manusia Al-Qur'an (mush-haf Fathimah).
Beliau tidak mensyariatkan mut'ah.
Beliau tidak mengembalikan tanah Fadak kepada ahli warits Fathimah.
Beliau tidak mewajibkan haji tamattu'
Beliau tidak mengumumkan tambahan lafadz: Hayya 'Ala Khairil 'Amal pada adzan.
Beliau tidak menghapus lafadz: Ash-Sholaatu Khoirun Minan Naum.
Jika Abu Bakr dan Umar -semoga Alloh meridhai keduanya- kafir, dan telah merampas kekhilafahan darinya -sebagaimana yang mereka yakini- mengapa Imam Ali tidak menjelaskannya??? Padahal beliau saat itu memiliki kekuasaan.
Akan tetapi yang kita temukan sebaliknya, beliau memuji keduanya.
Maka hendaknya kita dan juga Syiah Imamiyyah merasa cukup dengan apa yang dilakukan oleh Imam Ali bin Abi Thalib.  Kalau ga begitu, sama saja menuduh Imam Ali berkhianat kepada ummat, karena tidak menjelaskan perkara yang sebenarnya. Ga mungkin lah Imam Ali berkhianat...!!!

Bingung ???

Syiah Imamiyyah menempatkan Imamnya pada posisi yang sulit!!


Kebingungan keduapuluh satu...
Jika Imam Ali bin Abi Thalib -semoga Alloh meridhainya- mengetahui bahwa ia dijadikan Imam ataupun Khalifah oleh Alloh ta'ala, mengapa dia malah berbaiat kepada Abu Bakr, kemudian Umar, lalu Utsman?? -semoga Alloh meridhai mereka-
Jika Syiah Imamiyyah beralasan: "Pada saat itu Imam Ali lemah"
Jawab: "Ah yang bener?? Orang lemahkan tidak pantas jadi imam, imam hanya untuk orang yang mampu menanggung bebannya!"
Jika Syiah Imamiyyah berkata: "Imam Ali mampu tapi tidak melakukannya."
Jawab: "Ga mungkin deh, itukan sama saja khiyanat, pengkhianat tidak pantas jadi Imam!!"
Kalau gitu kenapa dong Imam Ali kok ga berbuat sesuatu sih???
Apalagi kalau Syiah Imamiyyah mengatakan kalau Imam Ali bertaqiyyah, ga mungkin banget deh... dalam masalah yang telah Alloh tetapkan untuknya kok malah bertaqiyyah (menyembunyikan hakekat, menampakkan sebaliknya)???

Kalau gitu kesimpulannya???

Bingung lagi???
SYI'AH MEMBINGUNGKAN | Mau Jadi Syi'ah Bingung dulu..., Udah Jadi Syi'ah Malah Tambah Bingung | website : www.syi'ahbingung.blogspot.com |